Di balik lezatnya lumpia, ada beberapa fakta menarik dari jajanan satu ini.
1. Berawal dari cinta
Berawal dari Tjoa Thay Joe yang lahir di Fujian, memutuskan untuk pindah ke Semarang dan membuka perusahaan makanan khas China yang dilengkapi dengan daging babi dan rebung. Tjoa Thay Joe kemudian bertemu dengan Mbak Wasih, penduduk asli Jawa, yang juga menjual makanan yang hampir sama, tetapi dengan rasa yang lebih manis dan berisi kentang dan udang. Seiring waktu, Tjoa Thay Joe dan Mbak Wasih jatuh cinta kemudian mereka menikah. Bisnisnya akhirnya digabung menjadi satu dengan sedikit perubahan, yang semakin melengkapi cita rasa sempurna dari makanan lintas budaya ini.
2. Perpaduan Budaya China dan Jawa
Seperti dijelaskan di atas, lumpia merupakan hasil perpaduan budaya China dan Jawa yang berawal dari kisah cinta pemuda Tionghoa dan gadis Jawa. Seorang pengusaha Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe yang menjual lauk khas China yang diisi dengan rebung dan daging babi.
3. Rebung yang Diproses secara Tradisional
Rebung yang digunakan sebagai isian lumpia diproses secara manual dengan menggunakan tangan. Pengolahan rebung biasanya membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk memaksimalkan proses fermentasi. Tradisi pengolahan rebung secara manual terus mempertahankan keunikan cita rasa rebung.
4. Terdiri dari Dua Jenis
Selain digoreng, lumpia Semarang juga sering disajikan dalam bentuk lumpia basah. Menggunakan isian yang sama, yaitu rebung dan udang atau ayam, lumpia basah bisa menjadi pengganti orang yang menghindari gorengan.
5. Dikenal Luas
Festival olahraga Lumpia GANEFO yang diadakan di Jakarta pada tahun 1963 mulai dikenal masyarakat luas. Meskipun mengalami pasang surut, terutama akibat pembatasan aktivitas budaya Tionghoa pada masa Orde Baru, industri Lumpia masih bertahan hingga saat ini. Karena sejarahnya yang panjang, Lumpia ditetapkan sebagai warisan budaya nusantara oleh UNESCO pada tahun 2014.
6. Pernah Diklaim Negara Tetangga
Pada tahun 2015, berita dari pekerja migran Indonesia yang tinggal di Malaysia menyatakan bahwa Lumpia akan diklaim sebagai milik negara tersebut. Dikutip dari Merdeka.com, Meliani Sugiarto, pewaris generasi kelima lumpia Semarang, dan Forum Masyarakat Peduli Budaya Indonesia (FORMASBUDI) melancarkan aksi di depan Kedutaan Besar Malaysia agar Lumpia tidak diklaim negaranya.
Komentar
Posting Komentar